Banner 468 x 60px

Sabtu, 04 Februari 2012

GANGGUAN AKTIVITAS

0 komentar
Read more...

STREES DAN ADAPTASI

0 komentar
Read more...

KONSEP DIRI

0 komentar
Read more...

Kamis, 02 Februari 2012

COMMON COLD

2 komentar

Common cold atau Influenza adalah : Suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk nonproduktif. Penyakit ini merupakan suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, pilek, batuk, sakit kepala, tidak enak badan dan peradangan pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan.


Kita bisa tertular virus ini melalui air liur terinfeksi yang keluar pada saat penderita batuk atau bersin; atau melalui kontak langsung dengan sekresi (ludah, air liur, ingus) penderita.Gejala penyakit ini bisa timbul dalam waktu 24-48 jam setelah terinfeksi dan bisa timbul secara tiba-tiba. Badan merasa kedinginan biasanya merupakan petunjuk awal dari influenza. Pada beberapa hari pertama sering terjadi demam, bisa sampai 38,9-39,4 derajat celsius. Terasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh terutama di punggung. Sakit kepala seringkali bersifat berat, dengan sakit yang dirasakan di sekeliling dan di belakang mata.
Pada awalnya biasanya terjadi gangguan saluran pernafasan ringan, rasa gatal di tenggorokan, rasa panas di dada, batuk kering dan hidung berair. Kemudian batuk akan menghebat dan berdahak. Kulit teraba hangat dan kemerahan, terutama di daerah wajah. Mulut dan tenggorokan berwarna kemerahan, mata berair dan bagian putihnya mengalami peradangan ringan. Kadang-kadang bisa terjadi mual dan muntah, terutama pada anak-anak. Bagi penderita influensa yang belum berkomplikasi, istirahat yang cukup sangat diharapkan agar kondisi tubuh tidak semakin parah. Bisa dibantu dengan menggunakan obat flu yang bisa dibeli bebas. Kalau flu sudah terkomplikasi dengan infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotika.
Penyakit influenza bisa dicegah dengan cara menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan menjauhi penderita flu. Selain itu, bisa menggunakan vaksin flu.
B.     INSIDEN
Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza A dan B. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Nama influenza pertama kali digunakan oleh orang Italia pada abad kedelapan belas yang mengatakan penyakit ini sebagai the influence of heavenly bodies. Virus Influenza juga dapat menyebabkan epidemi global yang dikenal sebagai pandemi. Selama ini sudah terjadi 31 pandemi influenza yang terdokumentasi sejak pertama kali dilaporkan tahun 1580, termasuk 3 pandemi yang terjadi pada abad kedua puluh yaitu tahun 1918, 1957 dan 1969. Pandemi tahun 1918-1919 yang dikenal sebagai "flu Spanyol" disebabkan oleh virus yang sangat virulen dan telah menelan korban kurang lebih 40 juta orang meninggal di seluruh dunia. Sejak tahun 1997 di Hong Kong ditemukan kasus influenza yang mematikan, akhirnya dikenal sebagai "flu Hong Kong".Virus influenza dapat menyebabkan sakit pada semua golongan umur, namun yang paling sering terkena anak-anak. Sedangkan infeksi serius dan kematian terutama terjadi pada pasien berusia > 65 tahun dan pasien yang mempunyai kondisi kesehatan tertentu yang berisiko tinggi terkena komplikasi dari influenza.
C.     KLASIFIKASI
Ada dua tipe virus influenza yang dapat menyebabkan epidemi pada manusia, yaitu influenza A dan influenza B. Virus influenza A dibagi lagi dalam subtipe berdasarkan dua antigen permukaan, hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Virus influenza B tidak dibagi lagi dalam subtipe. Selanjutnya virus influenza A dan B dikelompokkan berdasarkan karakteristik antigeniknya. Virus influenza dengan antigen permukaan baru merupakan varian virus yang telah ada, berasal dari perubahan antigen yang cepat terjadi karena mutasi yang terjadi pada saat replikasi. Virus influenza B mengalami perubahan antigen lebih lambat dibanding dengan virus influenza A.Virus A dapat menginfeksi beberapa spesies hewan, seperti burung, babi,kuda, ikan paus dan singa laut. Virus yang menginfeksi burung lebih dikenal sebagai virus influenza avian atau influenza burung. Virus flu burung ini biasanya tidak menyebabkan sakit burung-burung yang liar terbang di mana-mana, tetapi burung-burung tersebut membawa dan dapat menyebarkan flu burung dalam jarak yang cukup jauh. Sebaliknya virus flu burung ini bila menginfeksi binatang peliharaan (burung) akan menyebabkan burung peliharaan tersebut sakit dan mati. Biasanya virus influenza A tidak menginfeksi manusia, namun beberapa laporan sejak tahun 1997 menunjukkan bahwa ternyata virus ini juga dapat menginfeksi manusia
Influenza atau flu yang asli disebabkan oleh virus flu. Virus influenza digolongkan dalam kelompok virus RNA (Ribose Nucleic Acid) dan dibagi atas tiga tipe, yaitu A, B, dan C. Virus dengan tipe A dan B bisa menyebabkan epidemik, khususnya saat musim salju di negara dengan empat musim. Di Amerika pada musim tersebut epidemik dapat menyebabkan kesakitan pada 10-20 persen penduduk, dan berhubungan dengan rata-rata 36.000 kematian serta 114.000 hospitalisasi setiap tahunnya.
Sedangkan virus influenza tipe C hanya menyebabkan masalah pernafasan yang ringan, dan diduga bukan penyebab dari epidemik. Selain menyerang manusia, ternyata virus influenza juga dapat ditemukan pada beberapa binatang, seperti unggas, babi, bebek, ikan paus, kuda, dan anjing laut. Unggas liar merupakan reservoir/perantara untuk semua subtipe dari virus tipe A. Biasanya unggas liar itu justru tidak menjadi sakit walaupun virus tersebut bersarang di tubuhnya. Namun, pada jenis unggas yang tidak liar, misalnya, ayam dan kalkun, gejala-gejala terinfeksi dapat bermanifestasi.
Manusia sangat jarang terinfeksi influenza langsung dari hewan. Biasanya penularan terjadi dari orang ke orang lain.
D.    ETIOLOGI
Pada saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yaitu A, B dan C.1-6 Ketiga tipe ini dapat dibedakan dengan complement fixation test. Tipe A merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe A dan kadang-kadang saja menimbulkan epidemi. Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenisitasnya terhadap manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja.1-4 Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomyxovirus golongan RNA dan berdasarkan namanya virus ini mempunyai afinitas untuk mxyo atau musin. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada tipe A dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemik. Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenesisnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomyxovirus golongan RNA. Struktur antigenik virus influenza meliputi antara lain 3 bagian utama yaitu : Antigen S (soluble Antigen), hemaglutinin dan Neuramidase. Antigen S merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonuldeoprotein. Antigen ini spesifik untuk masing-masing tipe. Hemaglutinin dan neuramidase berbentuk seperti duri dan tampak menonjol pada permukaan virus. Hemaglutinin diperlukan untuk lekatnya virus pada membran sel penjamu sedangkan neuromidase diperlukan untuk pelepasan virus dari sel yang terinfeksi.
Tabel Klasifikasi dan Struktur Antigen dari Virus Influenza A6
Viral prototype
Predominance
Antigen FormulaHemaglutinin (H)
Antigen FormulaNeuraminidase (N)
A/WS /33A /PR8/34
1932 – 1946
H0
N1
A/Cambridge/46A/F/M1/47
1946 – 1957
H1
N1
A/Singapore/7
1957 – 1968
H2
N2
A/Hongkong/68
1968
H3
N2
A/USSR/77
1977
H1
N1

E.     PATOFISIOLOGI
Virus influenza A, B dan C masing-masing dengan banyak sifat mutagenik yang mana virus tersebut dihirup lewat droplet mukus yang terarolisis dari orang-orang yang terinfeksi. Virus ini menumpuk dan menembus permukaan mukosa sel pada saluran napas bagian atas, menghasilkan sel lisis dan kerusakan epithelium silia. Neuramidase mengurangi sifat kental mukosa sehingga memudahkan penyebaran eksudat yang mengandung virus pada saluran napas bagian bawah. Di suatu peradangan dan nekrosis bronchiolar dan epithelium alveolar mengisi alveoli dan exudat yang berisi leukosit, erithrosit dan membran hyaline. Hal ini sulit untuk mengontrol influenza sebab permukaan sel antigen virus memiliki kemampuan untuk berubah. Imunitas terhadap virus influenza A dimediasi oleh tipe spesifik immunoglobin A (lg A) dalam sekresi nasal. Sirkulasi lg G juga secara efektif untuk menetralkan virus. Stimulus lg G adalah dasar imunisasi dengan vaksin influenza A yang tidak aktif.

Setelah nekrosis dan desquamasi terjadi regenerasi epithelium secara perlahan mulai setelah sakit hari kelima. Regenerasi mencapai suatu maximum kedalam 9 sampai 15 hari, pada saat produksi mukus dan celia mulai tamapk. Sebelum regenerasi lengkap epithelium cenderung terhadap invasi bakterial sekunder yang berakibat pada pneumonia bakterial yang disebabkan oleh staphiloccocus Aureus. Penyakit pada umumnya sembuh sendiri. Gejala akut biasanya 2 sampai 7 hari diikuti oleh periode penyembuhan kira-kira seminggu. Penyakit ini penting karena sifatnya epidemik dan pandemik dan karena angka kematian tinggi bersama sekunder. Resiko tinggi pada orang tua dan orang yang berpenyakit kronik.
F.      MANIFESTASI KLINIS
Pada umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot, batu, pilek dan kadang-kadang sakit pada waktui menelan dan suara serak. Gejala-gejala ini dapat didahului oleh peraasaan malas dan rasa dingin.
G.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Sinar x dada: Dapat menyatakan hiperinflasi paru-paru; mendatarnya diafragma; peningkatan area udara retrosternal; penurunan tanda vaskularisasi/bula.
Tes fungsi paru: Dilakukan untuk menentukan penyebab dispnea, untuk menentukan apakah fungsi abnormal adalah obstruks atau restriksi.
Bronkogram; dapat menunjukkan dilatasi silindris bronkus pada inspirasi
JDL dan Diferensial: Hemoglobin meningkat (emfisema luas), peningkatan eosinofil
Sputum dan sekret: Kultur untuk menentukan adanya infeksi, mengidentifikasi patogen; pemeriksaan sitolitik untuk mengetahui keganasan atau gangguan alergi.
EKG: Deviasi aksis kanan, peninggian gelombang P; disritmia atrial, peninggian gelombang P pada lead II, III, AVF; aksis vertikal QRS.
H.    KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi dapat disebabkan oleh infeksi tambahan termasuk bakteri pneumonia karena dehidrasi, dan kondisi lain yang memperparah keadaan, seperti mengidap diabetes, asma, dan kelainan jantung. Anak-anak sering mendapat masalah pada sinus dan infeksi telinga sebagai komplikasi dari flu. Manula di atas 65 tahun atau pasien yang masih anak-anak, dan penderita yang memiliki penyakit kronis, jika terkena flu akan mudah mengalami komplikasi.
Masa Inkubasi
Jangka waktu seseorang terpapar virus hingga munculnya gejala adalah satu sampai empat hari, dengan rata-rata dua hari. Sedangkan periode seseorang dapat menularkan penyakitnya ke orang lain bervariasi untuk tiap usia.
Penularan sudah mulai terjadi dari sebelum penderita merasa sakit, yang berlanjut hingga tiga sampai tujuh hari setelah timbul gejala pertama pada orang dewasa. Sedangkan pada anak-anak dapat lebih dari satu minggu.
Dinegara bermusim empat, setiap tahun pada musim dingin terjadi letusan influenza yang banyak menimbulkan konmplikasi dan kematian pada orang-orang beresiko tinggi :
o Usia lanjut ( > 60 tahun )
o Anak – anak penderita Asma
o Penderita penyakit kronis ( Paru , Jantung, Ginjal, Diabetes )
o Penderita gangguan sistem kekebalan tubuh.
Dinegara-negara tropis seperti Indonesia, influenza terjadi sepanjang tahun. Setiap tahun influenza menyebabkan ribuan orang meninggal diseluruh dunia. Biaya pengobatan, biaya penanganan komplikasi, dan kerugian akibat hilangnya hari kerja ( absen dari sekolah dan tempat kerja ) sangat tinggi.
Read more...

Rabu, 01 Februari 2012

BRONKITIS

0 komentar
Bronkitis ( bronchitis ) adalah peradangan (inflamasi) pada selaput lendir (mukosa) bronchus (saluran pernafasan dari trachea hingga saluran napas di dalam paru-paru). Peradangan ini mengakibatkan permukaan bronchus membengkak (menebal) sehingga saluran pernapasan relatif menyempit.
Read more...

Pneumonia

3 komentar

BAB 1

 PENDAHULUAN

I.            LATAR BELAKANG

Waspada Pneumonia, bukan sekedar Panas Batuk Pilek. Keluhan panas, batuk, pilek sering menimpa anak-anak kita terutama pada usia di bawah 5 tahun (balita). Sebagian keluhan tersebut disebabkan virus dan sembuh dengan sendirinya (self limited).

Read more...